Sawo Kecik

    Author: Muhammad Marsa Ilmi Genre:
    Rating

    Temen-temen, aku punya cerita nieh... tentang pengalamanku dengan tanaman kesayanganku yang bernama Sawo Kecik. Semoga bisa jadi inspirasi ya... Oh iya, sebelumnya cerita ini telah aku kirim buat lomba mengarang 'Tupperware'

    Kalau gitu. Check it out !



    “ Sawo Kecik, Modal Pertamaku “

    Pagi hari yang cerah, sebelum aku berangkat ke sekolah. Aku tak lupa selalu menyirami tanaman kesayanganku. Tanaman itu ialah... apa hayo ? Kalian pasti tau kan ? Benar sekali, sesuai dengan judul cerita pengalamanku ini, tanaman itu adalah ‘Sawo Kecik ‘. Sawo Kecik milikku masih sangatlah kecil , padahal aku sudah mendapatkannya sejak bulan November  tahun 2009 yang lalu saat aku mengikuti sebuah konferensi anak yang diadakan oleh salah satu majalah anak nasional yang kebetulan juga diselenggarakan di Jakarta.
    Oh ya, aku sempat mengingat sesuatu, saat aku di sekolah, guruku pernah berbicara. Dahulu, Indonesia itu hijau sekali, hutan-hutannya masih sangatlah lebat dan rindang. Bahkan katanya, belum pernah tersentuh tangan manusia sama sekali. Sampai-sampai, orang asing menyebut negeri tercinta kita, Indoneisa dengan sebutan ‘ Zambrud Khatulistiwa ‘.
    Mengapa Zambrud Khatulistiwa ? Aku sempat bertanya kepada ayahku. Menurut ayahku, zambrud ialah batu bumi yang sangat indah dan berwarna hijau cemerlang. Itu berarti, zambrud khatulistiwa adalah perumpamaan negeri kita yang apabila dilihat dari atas akan menyerupai zambrud yang berwarna hijau cemerlang dan terletak di garis khatulistiwa. Mungkin, Indonesia itu mirip permadani hijau yang sangat indah ya... kalau dilihat dari atas. Bangga bukan ? Bila negeri tercinta kita ini mendapat julukan seperti itu ?
    Tapi sekarang ...
    Hutan di Indonesia bisa dibilang sudah banyak yang rusak. Bahkan, sepengetahuanku dari berita di Televisi, sebagian besar hutan di pulau terbesar di Indonesia, yaitu Pulau Kalimantan telah musnah. Bagaimana jadinya ya, Bumi ini bila tiada lagi yang namanya hutan ...???
    Untung aku punya  sawo kecik mungil milikku ini. Kata ayahku, meskipun hanya satu tanaman, itu bisa jadi inspirasi untuk kita lebih mencintai alam di bumi ini, terutama di Indonesia tercinta kita. Apalagi, fungsi hutan yang sangatlah banyak. Yaitu, fungsi hutan yang merupakan paru-paru dunia , sumber oksigen atau O2 terbesar bagi bumi, dan tempat cadangan air yang tak boleh diremehkan pula. Aku berharap, sawo kecik milikku ini suatu saat bisa menjadi sesuatu yang dibanggakan oleh banyak orang. Sawo kecikku akan menghasilkan banyak oksigen untukku dan keluargaku bernafas. Jadi, aku akan terus berusaha untuk melestarikan alam Indonesiaku yang indah ini dengan modal pertamaku,        “ Sawo Kecik Kesayanganku “  ini.
    Apalagi, sekarang sedang beredar isu mengenai pemanasan global yang istilahnya ‘ Global Warming ‘, yang katanya itu disebabkan oleh pencemaran dan polusi udara dan  Bertambahnya jumlah C02 atau karbondioksia di atmosfir. Sehingga suhu planet bumi menjadi semakin panas. Salah satu solusinya adalah dengan memperbaiki hutan di bumi. Dengan cara, menanami pohon di lahan yang gundul atau kalimat kerennya, Hutan yang rusak haruslah direboisasi.
    Oh ya, dengar kabar, kalau sekarang pemerintah sedang mencanangkan suatu program pemeliharaan lingkungan, yaitu “ penanaman 1 milyar pohon “. Kalau pendapatku nieh, ya... yang pasti aku sebagai generasi penerus bangsa harus mendukung apapun program untuk menyelamatkan lingkungan di masa depan. Yang juga akan aku tinggali nantinya. Kan kalau alam Indonesiaku kembali hijau sperti dulu lagi, pasti Indonesia juga akan menjadi indah, seindah julukannya “ Zambrud Khatulistiwa “.
    Pokoknya, aku berjanji akan membuat alam Indonesia kembali hijau sehijau dahulu lagi dan kembali indah seindah dahulu lagi. Aku juga akan memperkuat keberadaan julukan “ Zambrud Khatulistiwa “ di alam Indonesiaku menjadi semakin kuat lagi dan dipandang baik oleh orang asing sebagai “ Green Country “.

    Kalau begitu,
    “ Merci, Au revoir et Ala prochaine ... “

    Terima kasih dan sampai jumpa :)

                     Pantun :

                                 Jalan-jalan ke Afrika
                                 Maksud hati melihat gajah
                                 Jagalah selalu alam Indonesia
                                 Agar tetap hijau dan selalu indah

    Leave a Reply